Tantangan Digital Fundraising Indonesia

Setelah memahami apa itu digital fundraising dan bagaimana cara kerjanya pada artikel sebelumnya, kini saatnya kita melangkah lebih jauh. 

Banyak organisasi melakukan fundraising online, namun mereka berhenti di tengah jalan karena kurangnya strategi dan tidak siap menghadapi tantangan yang muncul. 

Dalam artikel kita akan membahas tentang keuntungan digital fundraising, tantangan yang umum dihadapi, serta tips sukses dalam menjalankannya.

Jadi, jika kamu ingin penggalangan dana organisasimu berdampak dan dipercaya oleh publik, yuk simak sampai akhir!

Keuntungan Melakukan Digital Fundraising

Jangkauan Lebih Luas

Mengutip dari Tempo.co Indonesia merupakan negara dengan pengguna media sosial terbesar ke-4 di dunia. Ini artinya kita memiliki audiens yang super besar untuk dijangkau.

Dengan pendekatan digital, kini organisasi kamu tidak terbatas lagi pada audiens lokal dan sekitar saja, melainkan lebih luas dari itu tidak terbatas geografi.

Misalnya, seseorang yang hidup di Jakarta bisa memberikan dukungannya untuk meningkatkan pendidikan anak di NTT hanya melalui ponsel – tentunya ini membutuhkan kampanye yang sukses.

Jadi, dengan penggalangan digital memungkinkan untuk:

Biaya Lebih Efisien

Dibandingkan dengan fundraising secara konvensional atau tradisional, digital fundraising cenderung lebih hemat. Terutama ketika kamu akan melakukan iklan berbayar. 

Bisa kamu bayangkan, berapa biaya untuk memasang satu baliho di pusat kota? Tentunya biaya yang dibutuhkan ini sangat tidak ramah bagi organisasi nirlaba yang baru berjalan.

Namun dengan menggunakan digitalisasi, biaya yang kamu keluarkan bisa lebih efisien. Hal ini karena kampanye yang diciptakan dapat ditargetkan bagi audiens yang lebih spesifik.

Tentunya hasil di sini membutuhkan beberapa optimasi terutama dalam:

Akses Lebih Mudah

Dengan digital fundraising audiens atau calon donatur dapat selalu mengakses informasi tentang kampanye yang sedang kamu promosikan.

Artinya, organisasi kamu dapat terus berinteraksi dengan audiens di luar jam kerja normal. Misalnya melalui website, sosial media, atau iklan yang dipasang.

Hal ini dapat memudahkan audiens untuk melakukan donasi kapan saja mereka kehendaki. 

Tantangan dalam Digital Fundraising 

Tentunya setiap strategi punya tantangan yang harus kita siapkan solusinya. Berikut ini beberapa tantangan dalam menerapkan fundraising dengan memanfaatkan digitalisasi.

Membangun Kepercayaan Publik

Membangun kepercayaan adalah satu pr wajib bagi sebagian besar organisasi nirlaba. Mengapa demikian? 

Tidak semua orang dapat dengan mudah mempercayai hartanya kepada orang lain untuk dikelola. Membuat kampanye dengan sudut yang menguras sisi emosional saja tidak cukup. 

Salah satu cara efektif untuk membangun kepercayaan publik terhadap organisasi kamu adalah dengan menunjukkan kredibilitas.

Contohnya dengan mendaftarkan organisasi kamu kepada pihak berwenang, dan aktif menggunakan sosial media untuk membangun citra diri.

Persaingan Kampanye Digital Fundraising

Perlu kamu ketahui bahwa organisasi nirlaba yang sudah melek digital sangatlah banyak. Hal ini menjadi tantangan serius apabila kamu adalah organisasi yang baru dan belum dikenal.

Hal yang perlu kamu lakukan adalah konsisten dalam membentuk citra diri (branding). 

Tujuan strategi ini adalah untuk membangun kesadaran publik bahwa organisasi kamu ini hidup dan membutuhkan perhatian.

Storytelling, Transparansi, dan Engagement

Setelah kamu memahami bahwa kepercayaan publik sangat penting. Maka, cara mendapatkan kepercayaan tersebut pun harus menjadi perhatianmu.

Storytelling adalah bagaimana cara untuk menyampaikan pesan kebaikan dan mengajak audiens untuk turut mendukung kampanye yang sedang kamu promosikan. 

Transparansi mengisyaratkan kejujuran dan keterbukaan data kepada publik. Seperti kebutuhan dan penggunaan dana yang sudah dikumpulkan. 

Engagement dengan audiens mengartikan hubungan yang dekat layaknya sebagai teman dan sahabat. 

Di sini organisasi bukan hanya menginginkan harta yang dititipkan calon donatur, melainkan juga hubungan baik.

Tips Sukses Memulai Digital Fundraising untuk Pemula

Kesuksesan proses galang dana dapat diusahakan dengan beberapa langkah-langkah cerdas. 

Berikut ini beberapa tips yang dapat kamu perhatikan.

Menentukan Target

Menentukan target audiens menjadi syarat utama sebelum kamu menjalankan fundraising. Mengapa demikian? 

Alasan utamanya adalah karena satu konten tidak bisa diciptakan untuk semua orang. 

Organisasi kamu harus menentukan kepada siapa kampanye ditujukan. Inilah yang disebut sebagai target audience. 

Untuk menentukannya, kamu pertama-tama harus memahami tentang persona audiens.

Memilih Platform

Platform menjadi garda terdepan perjalanan digital fundraising organisasi kamu. 

Dengan memilih platform yang tepat, audiens bisa dengan mudah mengenal dan mencari informasi terkait produk atau kampanye yang sedang kamu promosikan.

Untuk lebih memahaminya, silakan membaca artikel berikut ini, ya.

Membuat Konten Emosional

Apakah kamu pernah menonton film yang menguras sisi emosionalmu? Pasti kamu betah berlama-lama, kan. 

Value ini juga yang harus kamu masukkan ketika menciptakan sebuah kampanye untuk melakukan fundraising. Penting sekali agar audiens betah melihat kampanye sampai akhir dan melakukan donasi sebagaimana yang kamu inginkan.

Singkatnya itulah beberapa keuntungan, tantangan dan juga tips sukses dalam menjalankan digital fundraising

Tentunya kamu harus bisa memanfaatkan keuntungan yang ada tapi juga selalu bersiap pada tantangan yang bisa datang di kemudian hari. 

Jadi, apakah kamu sudah membulatkan tekad untuk memulai perjalanan fundraising dengan memanfaatkan digitalisasi? 

Jika masih ragu, kamu bisa konsultasikan terlebih dahulu bersama tim DIN Creative Agency secara GRATIS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *