Dalam dunia filantropi modern, copywriting untuk lembaga sosial menjadi kunci penting agar pesan kebaikan tidak tenggelam di tengah banjir informasi.
Dengan copywriting, setiap kampanye sosial bisa lebih mudah menjangkau hati audiens dan mendorong aksi nyata. Tapi apa sih itu copywriting?
Apa Itu Copywriting?
Menurut American Writers and Artist Institute (AWAI), “Copywriting merupakan proses menulis materi pemasaran dan promosi persuasif yang memotivasi orang untuk mengambil beberapa bentuk tindakan, seperti melakukan pembelian, mengklik tautan, ajakan, hingga memengaruhi orang untuk menghubungi bagian penjualan.”
Bagi lembaga sosial, copywriting digunakan untuk mempromosikan nilai, misi, atau program sosial, dengan ajakan mendukung atau berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan.
Copywriting tidak hanya sekadar untuk mempromosikan sebuah program atau produk, lebih dari itu ia memiliki banyak manfaat.
5 manfaat copywriting untuk lembaga sosial
1. Meningkatkan Brand Image
Copywriting merupakan langkah untuk membangun brand image dengan bahasa yang konsisten. Hal ini juga membantu dalam menciptakan perbedaan dengan lembaga kompetitor.
2. Mengomunikasikan Nilai Program
Copywriting membantu menyampaikan nilai dan manfaat program sosial dengan bahasa yang menarik dan meyakinkan.
3. Menimbulkan Aksi Nyata: Donasi dan Partisipasi
Copywriting yang efektif dapat meyakinkan audiens untuk melakukan donasi atau ikut berpartisipasi dalam sebuah program.
4. Membangun Hubungan Emosional dengan audiens
Melalui ajakan yang emosional dan persuasif, copywriting efektif untuk membuat audiens merasa terhubung dengan visi lembaga.
5. Mengoptimalkan Jangkauan Digital
Di tengah era digital, SEO Copywriting dapat membantu konten lembaga sosial lebih mudah ditemukan di mesin pencari.
Baca: Keuntungan fundrising dengan memanfaatkan digitalisasi
Elemen Penting dalam Copywriting untuk Lembaga Sosial
Setelah memahami pengertian dan manfaatnya, langkah selanjutnya adalah mengenal elemen-elemen penting dalam copywriting.
Hal ini penting agar lembaga sosial tidak keliru dalam mengaplikasikannya dan mampu menghasilkan pesan yang lebih efektif.
Mengetahui Target Audiens
Memahami demografi, kebutuhan, dan karakteristik target audiens menjadi hal yang utama sebelum membuat copywriting untuk program sosial agar iklan yang dibuat tepat sasaran. Pelajari tentang persona audiens di sini.
Hook yang Menarik
Pembuka yang kuat dan menarik berfungsi menjaring perhatian audiens sejak kata pertama.
Fokus pada Manfaat dan Nilai Sosial
Daripada hanya menjelaskan kegiatannya, tekankan pada dampak yang nyata.
Formula Persuasif dan Data Angka
Formula persuasive yang digunakan seperti PAS (Problem-Agitate-Solution), AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dan FAB (Featur, Advantage, Benefit).
Untuk meningkatkan kredibilitas, gunakan angka konkret seperti “1000+ anak telah terbantu”.
Ajakan Bertindak (CTA) yang Jelas dan Emosional
Copywriting menjadi tidak berguna jika tidak diakhiri panggilan untuk bertindak. Sampaikan tindakan yang diinginkan dengan manfaat yang jelas dan bahasa persuasif.
Di era digital, menerapkan copywriting yang efektif sangatlah penting. Saat ini, lembaga tidak hanya bersaing dengan kompetitor tapi juga dengan semua konten yang audiens nikmati.
Tujuan dari copywriting tidak hanya sebatas komunikasi, tapi lebih kepada dampak.
Bagi lembaga sosial, copywriting bukan hanya untuk informasi. Akan tetapi untuk menyentuh hati dan mengajak orang untuk berbagi. Kita tidak hanya memikirkan campaign itu selesai melainkan pesan yang dibawa harus sampai pada audiens.