
Mengikuti tren di zaman serba digital saat ini – kita bisa membeli set perlengkapan dapur secara online – kita juga bisa melakukan kebaikan secara digital/online. Tidak perlu pergi ke lembaga penggalang dana, melalui digital fundraising semua orang bisa berdonasi hanya melalui ponselnya saja. Canggih sekali bukan?
Inilah salah satu pemanfaatan digital secara optimal. Dimana seluruh penjuru negeri bisa merasakan manfaatnya. Bukan hanya penerima manfaat saja, tapi bagi seorang donatur melihat kebahagiaan melalui dana yang dititipkan pun pasti sangat menyenangkan.
Yuk simak dan kenali lebih dekat.
Pengertian Digital Fundraising
Melansir bold.org digital fundraising adalah proses pengumpulan dana secara digital atau secara online melalui berbagai macam platform dan perangkat daring untuk lembaga nirlaba dengan tujuan khusus.
Proses pengumpulan atau penggalangan dana ini dilakukan secara sukarela. Dalam prakteknya, dana dikumpulkan baik melalui perseorangan, organisasi, hingga perusahaan.
Di Indonesia sendiri, penggunaan digital dalam proses penggalangan dana sudah banyak dilakukan, khususnya untuk misi kemanusiaan. Beberapa tujuan yang sering dilakukan diantaranya untuk:
- Menyalurkan dana zakat
- Sembako untuk pejuang nafkah
- Membantu penyintas kesehatan
- Mengalirkan sumber air ke masyarakat
- Membangun masjid di berbagai penjuru negeri
Dengan memanfaatkan digitalisasi dan strategi yang tepat, digital fundraising menjadi salah satu solusi dari berbagai masalah yang sedang dihadapi masyarakat.
Digital fundraising vs. fundraising konvensional
Melihat transisi dari proses fundraising melalui cara konvensional menuju digital, tentu ada banyak perbedaan yang perlu kamu ketahui. Beberapa diantaranya adalah:
1. Jangkauan audiens
- Digital fundraising dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Bukan hanya di Indonesia saja, dengan strategi yang tepat penggalangan dana dengan digital bisa kita lakukan hingga mancanegara dengan efisien.
- Fundraising konvensional hanya dapat menjangkau audiens lebih sedikit dengan skala yang terbatas.
2. Kecepatan pengumpulan dana
- Digital fundraising memiliki kemungkinan lebih besar untuk viral dengan jangkauan audiens yang luas. Hasilnya, donasi terkumpul lebih banyak dalam waktu lebih singkat.
- Fundraising konvensional cenderung lambat dalam mengumpulkan dana dan tidak efektif. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya audiens yang dapat melihat konten marketing yang diciptakan. Misalnya baliho di perempatan jalan yang hanya dilirik dalam sepersekian detik saja.
3. Transparansi dan pelaporan
- Digital fundraising biasanya disertai dengan fitur update real time, laporan otomatis, dan juga notifikasi kepada para donatur. Selain itu, organisasi juga bisa menyertakan dokumentasi kegiatan yang dilakukan. Hal ini memiliki dampak sangat besar terhadap terciptanya kepercayaan publik.
- Fundraising konvensional hanya dapat memberikan pelaporan secara manual. Misalnya seperti mengirimkan cetakan laporan ke alamat donatur, mengirim melalui email, atau mengundang donatur dalam acara laporan pertanggungjawaban.
Cara Kerja Digital Fundraising
Penggalangan dana dengan cara digital tentunya akan banyak memanfaatkan platform digital. Namun sebelum itu, perlu diperhatikan beberapa hal dalam cara kerja digital fundraising.
Menentukan tujuan dan target audiens
Sebelum mulai membuat strategi dalam fundraising, kamu harus bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa tujuan dari proses galang dana ini?
- Berapa target donasi yang akan dikumpulkan?
- Siapa target audiens yang dituju?
- Bagaimana galang dana yang akan dilakukan?
- Kapan galang dana akan dilakukan?
- Mengapa galang dana dari organisasi kamu perlu dilakukan?
Adab membuat konten untuk fundraising
- Jujur dan jelas tentang kebutuhan dana
- Transparansi kepada publik
- Menjaga marwah para penerima manfaat
- Menjelaskan dampak positif dari donasi yang diberikan
Memilih Platform yang Tepat
Ada banyak platform digital yang bisa kamu manfaatkan dalam melaksanakan rencana fundraising. Sebelum memilih platform, tentunya kamu harus mempertimbangkan ketersediaan dana, kemampuan tim, dan juga strategi yang tepat.
Perlu kamu perhatikan bahwa platform digital yang dipilih akan sangat menentukan wajah dari organisasi kamu. Di sinilah orang akan melihat dan mengenal organisasi kamu hingga melakukan donasi.
Website organisasi
Kamu bisa memilih laman website resmi sebagai wadah berdonasi. Dengan menggunakan website memberikan kesan profesional dan kredibel, terlebih jika website kamu sudah memiliki traffic yang stabil.
Namun, memilih menggunakan website juga perlu dipertimbangkan karena pengelolaan serta pemeliharaannya yang tidak mudah. Kamu membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengelola website tersebut. Untuk lebih jelasnya yuk konsultasikan bersama tim DIN Creative Agency.
Situs crowdfunding
Jika organisasi kamu belum mampu menggunakan website secara mandiri, tenang masih ada cara lainnya. Situs crowdfunding dapat menjadi solusi sementara dalam strategi digital fundraising organisasi kamu.
Namun perlu kamu pertimbangkan lagi, menggunakan situs crowdfunding mempunya akadnya masing-masing. Misalnya seperti sistem bagi hasil atau biaya sewa.
Media sosial
Media sosial menjadi sarana digital fundraising yang paling efektif. Mengapa demikian? Karena 271 juta jiwa masyarakat Indonesia menggunakannya. Jadi, potensi konten fundraising yang kamu ciptakan bisa sampai kepada audiens yang ditargetkan.
Beberapa pilihan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook dapat kamu jadikan pilihan.
Perlu kamu perhatikan, menggunakan media sosial bisa menjadi garda terdepan karena biaya yang murah juga audiens yang luas.
Namun ini juga bisa menjadi boomerang bagi organisasi kamu. Organisasi nirlaba yang sudah go digital sangatlah banyak. Jadi, organisasi kamu harus memiliki strategi yang jelas serta keunikan yang membuat orang-orang mau untuk berdonasi.
Itulah dia penjelasan tentang digital fundraising untuk kamu yang ingin menjalankan organisasi dengan lebih efektif dan efisien. Bagaimana, sudah mulai tertarik?
Yuk kamu bisa konsultasikan rencana penggalangan dana organisasimu bersama tim DIN Creative Agency.